Akses Informasi Masyarakat melalui SMS Center Bupati ke 08113445999, SMS Malowopati 08113322958, SMS LAPOR ketik BJN [spasi] ISI kirim ke 1708

Artikel

Hardiknas di Bojonegoro Canangkan Gerakan Ayo Sekolah

08 Agustus 2017 19:56:45    110 Kali Dibaca  Berita Desa

Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada 2 Mei, yang dipusatkan di Stadion Letjen H. Soedirman akan dimanfaatkan untuk pencanangan “Gerakan Ayo Sekolah”.

Salah satu pembahasan dalam rapat “Manajemen Review” di Pemkab, Jumat 28 April 2017, yaitu mempersiapkan pelaksanaan Upacara Hardiknas, Selasa, 2 Mei 2017.

Di dalam rapat itu diputuskan tema mewujudkan dan memantapkan pendidikan yang merata dan berkualitas di daerah setmepat.

Jika pada upacara Hardiknas sebelumnya di dominasi peserta pelajar dan mahasiswa, maka untuk tahun ini akan diikuti pula oleh anak usia 13-18 tahun yang putus sekolah serta melibatkan forum PAUDDesa dan Kecamatan.

Keikutsertaan anak putus sekolah dalam upacara kali ini terbagi dalam barisan-barisan per-kecamatan yang didampingi camat dan kepala desa serta pengelola pendidikan baik dari sekolah maupun pengelola kejar paket.

Diharapkan pengelola pendidikan bisa “belanjakan murid” saat itu juga, dengan biaya pendidikan dari Pemkab.

“Ini adalah sebuah gerakan anti anak putus sekolah dan gerakan “Ayo Sekolah” ala Bojonegoro,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Heru Sugiharto, di Bojonegoro, Sabtu.

Berdasarkan validasi yang dilakukan tim teknis Dinas Pendidikan Bojonegoro dibantu pemerintah Desa dan Kecamatan, didapatkan jumlah anak tidak sekolah di Bojonegoro sebanyak 3.769 orang.

Dari jumlah tersebut 388 orang putus sekolah karena menikah, 957 orang putus sekolah karena bekerja di luar daerah, 99 orang putus sekolah karena berkebutuhan khusus (Cacat) dan yang terkonfirmasi untuk bisa dihadirkan dalam upacara sejumlah 2020 orang (lihat Tabel).

Jumlah anak tidak sekolah hasil pendataan tim teknis ini ternyata jauh lebih kecil dari informasi yang disampaikan oleh BPS sebagaimana berkembang di media cetak/online.

Dari data BPS, tercatat jumlah anak putus sekolah tingkat sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) sekitar 10.000 anak, untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 11.000 anak, dan bahkan untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 21.000 anak.

Menurut BPS tercatat ada 42.000 anak putus sekolah di Bojonegoro, namun ternyata di lapangan hal itu sulit untuk ditemukan.

Dalam upacara hardiknas tahun ini juga akan dilaksanakan 3 Deklarasi, yaitu:
1. Deklarasi Anak Tidak Sekolah untuk kembali bersekolah;
2. Deklarasi pengelola pendidikan untuk menerima anak-anak putus sekolah kembali bersekolah;
3. Deklarasi wajib pendidikan 14 tahun. (*/mcb)

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Peta Desa

Aparatur Desa

Sinergi Program

Agenda

Belum ada agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Arsip Artikel

14 Oktober 2021 | 140 Kali
PENGRAJIN DAUN PANDAN
28 Juni 2021 | 178 Kali
PERATURAN MENTERI
28 Juni 2021 | 0 Kali
PERATURAN PEMERINTAH
28 Juni 2021 | 173 Kali
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG DESA
13 Oktober 2020 | 184 Kali
Transparansi Anggaran
01 September 2020 | 187 Kali
Daftar Informasi Publik (DIP)
01 September 2020 | 150 Kali
Bidang Pertanian
29 Juli 2013 | 1.102 Kali
Kontak Kami
01 September 2020 | 305 Kali
SO Pemerintah Desa
30 April 2014 | 281 Kali
RT RW
01 September 2020 | 280 Kali
Penerbitan KTP
30 April 2014 | 277 Kali
Karang Taruna
20 April 2014 | 274 Kali
Peraturan Pemerintah
26 Agustus 2016 | 265 Kali
Sejarah Desa
01 September 2020 | 135 Kali
Bidang Peternakan/Perikanan
01 September 2020 | 152 Kali
Bidang Pangan
05 Juli 2017 | 0 Kali
Agenda
01 September 2020 | 188 Kali
Program Keluarga Harapan (PKH)
29 Juli 2013 | 187 Kali
Badan Permusyawaratan Desa
05 Juli 2017 | 82 Kali
Layanan Mandiri
01 September 2020 | 186 Kali
RKP Desa